Berbagai Jenis Luka Pada Kulit dan Cara Penanganannya

 



Berbagai Jenis Luka Pada Kulit dan Cara Penanganannya

Luka biasanya muncul ketika kamu mengalami cedera fisik, contohnya seperti ketika kamu jatuh saat berlari, tersayat pisau, atau jatuh dari sepedah. Secara umum luka dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu luka terbuka dan tertutup. Meski demikian, keduanya memiliki perbedaan karakteristik dan penyebab.

Dengan mengenali perbedaannya dapat membantu Kamu menentukan cara perawatan luka yang tepat sesuai dengan jenisnya. Sebelum lanjut mari kita bahas apa itu luka.


Apa itu luka?

Luka adalah cedera yang disebabkan oleh hancurnya ikatan antar sel dan bisa mengakibatkan kerusakan sel. Kondisi seperti ini selanjutnya menghambat atau menghentikan fungsi jaringan yang terdampak.

Melansir Wound Care Centers, secara medis jenis luka sebenarnya dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu luka internal dan eksternal. 

Luka internal terjadi akibat gangguan yang berhubungan dengan beberapa sistem di dalam tubuh, seperti neuropati yakni kerusakan sistem saraf yang disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah (diabetes).  

Sementara luka eksternal disebabkan oleh faktor dari luar tubuh atau berkaitan dengan lingkungan. Jenis luka ini dapat berupa luka terbuka dan tertutup. 


Luka internal tidak terlihat secara kasat mata dan penyebabnya cukup kompleks. Itulah mengapa luka yang termasuk klasifikasi internal memerlukan peran dokter untuk mendeteksinya dan pengobatan medis untuk mengobati dan memulihkannya. 

Sebaliknya, Kamu bisa melihat luka eksternal secara langsung yang ditandai dengan keluarnya darah atau munculnya memar. 

Perawatan luka secara mandiri dapat menyembuhkan luka eksternal yang ringan. Selain itu, pertolongan pertama bisa menjadi langkah penanganan sementara untuk jenis luka berat setidaknya sampai mendapatkan bantuan medis penanganan pada dokter untuk mencegah timbulnya dampak yang fatal.

Oleh sebab itu, pembahasan kali ini lebih berfokus pada perbedaan macam-macam luka eksternal yang dikelompokkan secara umum dalam luka terbuka dan tertutup.


Jenis-jenis luka terbuka 

Luka terbuka ialah luka yang mengenai lapisan kulit terluar sehingga membuat jaringan di dalamnya terpapar udara. Jenis luka seprti ini biasanya ditimbulkan dari gesekan atau tusukan pada kulit dengan permukaan benda yang kasar atau tajam. 

Tidak hanya yang diakibatkan oleh kecelakaan, luka terbuka juga bisa berupa luka yang berasal dari prosedur medis seperti halnya luka operasi. 

Berikut ini adalah macam-macam luka terbuka beserta penjelasannya :

1. Luka lecet

Luka lecet atau abrasi terjadi ketika kulit bergesekan dengan permukaan yang kasar atau keras.

Ciri-ciri luka lecet biasanya tidak mengeluarkan banyak perdarahan dan dapat sembuh tanpa meninggalkan bekas. 

Jenis luka ini termasuk ke dalam golongan luka superfisial, artinya hanya mengenai lapisan kulit terluar saja. Meski demikian, luka lecet tetap perlu dibersihkan agar tidak terjadi infeksi.

Saat membersihkan luka, pastikan Anda mencuci tangan terlebih dulu hingga benar-benar bersih untuk mencegah kuman penyakit masuk. Setelah itu, bersihkan luka dengan menggosok lembut bagian yang lecet dengan mengunakan air mengalir dan sabun, untuk sabun lebih disarankan sabun khusus untuk mencuci luka. 

Agar memberi perlindungan yang optimal, Kamu bisa mengoleskan salep antibiotik, lalu balut area yang terluka dengan perban. 


2. Luka tusuk

Jenis luka tusuk ini biasanya disebabkan oleh benda tajam yang runcing seperti jarum atau paku. Dibandingkan laserasi, luka tusuk umumnya mengenai jaringan kulit yang lebih dalam. Terkadang luka tusuk bisa tidak mengeluarkan banyak darah, tusukan yang terlalu dalam bisa merusak organ atau jaringan di bawah kulit. 

Selain dari itu, risiko infeksi lebih tinggi karena cenderung sulit dibersihkan. Area yang terluka juga lebih hangat dan lembab sehingga dapat menjadi tempat yang ideal untuk pertumbuhan bakteri. Bila Anda ingin melakukan perawatan pada jenis luka ini, cara yang sesuai adalah mencuci luka di bawah aliran air. 

Selanjutnya, oleskan obat merah atau larutan antiseptik (povidone iodine) dan balut luka dengan perban. Hindari membalut luka tusuk terlalu ketat karena malah akan meningkatkan risiko infeksi luka.

Untuk lebih memastikan bahwa proses penyembuhan luka tidak terganggu, sebaiknya Anda memeriksakan kondisi luka tusuk ke dokter. 

Pada kasus dengan perdarahan luar yang besar, Anda perlu mendapatkan bantuan medis sesegera mungkin untuk mengatasi luka tusuk. 


3. Luka bakar

Luka bakar bisa diakibatkan oleh panas yang berlebih, contohnya seperti tersiram air panas, kontak dengan api, paparan sinar matahari, bahan kimia, atau listrik.

Berdasarkan tingkat keparahannya, luka bakar terbagi menjadi beberapa derajat. Semakin tinggi derajat luka bakar, artinya tingkat kerusakan jaringan kulit juga bisa semakin luas.

Untuk pertolongan pertama luka bakar, segera dinginkan area yang terbakar dengan air mengalir atau tempelkan kompres dingin sampai sakitnya berkurang pada luka bakar yang ringan.

Saat mengalami luka bakar derajat tinggi, Anda perlu segera mendapat pertolongan medis. Luka ini membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. 

Meski begitu, setiap jenis luka bakar perlu mendapatkan perawatan luka secara rutin untuk mempercepat penyembuhan sekaligus menghindari timbulnya bekas luka bakar yang sulit hilang.


4. Luka robek

Dikenal juga dengan sebutan laserasi (vulnus laceratum), luka robek terjadi disebabkan oleh kecelakaan ketika menggunakan pisau atau peralatan tajam lainnya.

Tidak seperti luka lecet, luka robek ini tidak melibatkan pengikisan lapisan terluar kulit (epidermis).Akan tetapi, laserasi bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit dalam. Beberapa jenis luka yang termasuk laserasi adalah luka gores dan luka sayatan. Jika tidak terlalu dalam, luka robek bisa pulih melalui perawatan sederhana di rumah seperti berikut.

Setelah mencuci tangan, beri tekanan pada luka untuk menghentikan perdarahan, Anda bisa menggunakan kapas atau kasa steril.

Bersihkan luka di bawah air mengalir dengan sabun ringan ber-pH rendah atau sama dengan kulit (pH 5.5). Angkat bagian tubuh yang terluka lebih tinggi dari dada untuk mengendalikan perdarahan. Tutup luka dengan perban.


Jenis-jenis luka tertutup

Luka tertutup ialah luka yang biasanya disebabkan oleh benturan benda tumpul. Ciri-ciri luka ini dapat ditandai dengan munculnya memar tanpa perdarahan luar. Berbeda dengan luka terbuka, pada luka tertutup jaringan kulit terluar atau epidermis tetap utuh.

Luka tertutup justru terdapat pada jaringan di bawah kulit. Kerusakan dari luka tertutup ini bisa mencapai otot, organ dalam, dan tulang. 

Berikut ini adalah macam-macam luka tertutup yang umum dialami.

1. Kontusio

Kontusio merupakan jenis luka tertutup yang paling umum. Penyebab kontusio adalah benturan benda tumpul yang merusak pembuluh darah kecil, kapiler, otot, dan jaringan di bawahnya.

Pada beberapa kasus, kontusio juga dapat menyebabkan kerusakan pada tulang. Kemunculan luka ditandai dengan memar berwarna kemerahan hingga kebiruan di area yang terdampak.


2. Hematoma

Serupa dengan kontusio, hematoma juga disebabkan oleh gangguan pada pembuluh darah kecil dan kapiler yang mengakibatkan penggumpalan darah pada daerah yang terluka. 

Bedanya, hematoma berbentuk benjolan kenyal yang bernama lesi. Tergantung pada tingkat keparahannya, jenis luka tertutup ini bisa berukuran besar atau kecil.

Luka tertutup juga harus segera mendapatkan perawatan luka yang sesuai. Pengobatan bertujuan untuk mengontrol rasa sakit serta mencegah peradangan menyebar lebih luas.

Jika masalahnya ringan, Anda cukup mengompres menggunakan es atau air dingin pada area yang terluka. Namun pada kasus yang lebih serius, dokter bisa saja melakukan pembedahan.

Kita bisa mengambil kesimpulan, dengan mengetahui berbagai luka bahkan dengan cara pencegah dan pengobatannya itu meruakan suatu hal yang penting. Oleh karena itu, penting bagi Kamu mengetahui setiap perbedaannya sehingga bisa menentukan cara penanganan yang tepat untuk setiap jenis luka.